Hampir sebulan make up wedding Malang yaitu mbak Ayu dan mas Rodli. Baru kusempatkan untuk menulis ceritanya di blogku ini. Berawal di bulan Oktober 2022, saat itu aku diWA sama mbak Indah yang kakaknya mbak Ayu. Mbak Ayu rencana menikah secara sederhana dimana acara akan diadakan tanggal 24 Desember 2022 di RM Kaliurang Kota Malang.
Order Paket Make Up Wedding Malang
Mbak Ayu yang posisinya di Jakarta karena memang bekerja di sana, mengatur semuanya secara online. Memesan keperluan make up wedding Malang juga melalui WA. Mbak Ayu dan suami hanya ingin mengenakan busana warna putih. Aku mengirim foto-foto kebaya mulai kebaya pendek, sedang hingga panjang melantai dan Mbak Ayu pesan kebaya panjang melantai. Sedangkan suami menggunakan jas, rompi dan celana panjang putih dengan kain jarit yang panjangnya di atas lutut. Tak lupa juga kopeah berwarna putih.
Kemudian aku tawarkan juga bunga ronce melati untuk hijab yang menjuntai di dada kanan, sebetulnya itu tibo dodonya pengantin Sunda, kemudian sintingan pendek untuk di atas pundak kiri juga kalung bunga melati untuk pengantin laki-laki. Untuk make up keluarga Mbak Ayu pesan make up untuk empat orang anggota keluarganya.
Mbak Ayu juga pesan paket upacara adat Jawa yaitu upacara panggih. Paket tersebut sudah lengkap dengan dua sisir pisang raja yang dihias di keranjang dilengkapi dengan pinang jambe dan kapur sirih.
Paket make up wedding Malang yang diorder Mbak Ayu untuk pernikahannya sangat minimalis dan tagihannya tidak sampai lima juta.
Baca juga:
Make Up Wisuda Malang, bisa di Make Up by Dyah
Persiapan Make Up Pengantin Malang
Untuk mempersiapkan sebuah pernikahan terutama aku sebagai perias memang tidak bisa mendadak. Harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Untungnya nih, ini pernikahan sederhana jadi aku hanya fokus untuk pengantin saja. Seperti busana pengantin, asesoris, bunga ronce melati hingga tata rias pengantin.
Make up pengantin Malang juga harus kupersiapkan seperti kosmetiknya apakah ada yang sudah kadaluarsa, berarti aku harus segera mengganti dengan yang baru. Bulu mata, spons, juga perlengkapan lainnya seperti peniti pentul juga jarum jahit dan alat rambut seperti sisir, jepit rambut, karet juga hair spray.
Aku memesan ronce bunga melati satu minggu sebelumnya di langgananku dan biasanya bunga kuambil di malam hari. Sehingga ketika sudah kuambil setibanya di rumah aku simpan terlebih dahulu di kulkas dan besoknya kubawa ke pengantin.
Untuk pisang raja sebagai pisang sanggan yaitu salah satu alat upacara rias pengantin daerah Malang, ini yang bikin aku deg-degan. Aku cari di langganan di Pasar Dinoyo Malang itu hari Rabu. Katanya aku telat pesan, harusnya seminggu sebelumnya. Kemudian aku cari di lapak lainnya, eh ketemu juga tetapi masih hijau semburat kuning. Kata penjualnya kalau hari Sabtu nanti pas kuningnya. Langsung saja kubeli dua sisir tanpa kutawar lagi. Menurutku harga pisang di Malang masih murah dari pada di Jakarta.
Aku juga membeli keranjang rotan sebagai wadah pisang, kemudian membeli renda di Toko Citra. Aku minta tolong Mbak Mila penjahitku yang juga perias yang nanti akan merias keluarga. Mbak Mila kumintai tolong untuk menyambung renda dan dikerut untuk menutup samping keranjang supaya terlihat lebih cantik. Ujung-ujung buah pisang pun tak lupa kuhias dengan kertas emas. Mencari kertas emas aku keliling-keliling foto kopian hingga ke Bendungan Sigura-Gura akhirnya dapat juga. Huft…
Fitting baju pria dilakukan calon pengantin pria ke rumahku dan itu semuanya OK satu minggu sebelum hari H. Tetapi calon pengantin putri yang belum dapat cuti baru bisa ke Malang di hari H-1 yaitu hari Jumat.
Ketika Mbak Ayu sudah di Malang, aku ke rumahnya membawa beberapa barang, karena barang kucicil bawanya. Mbak Ayu juga fitting baju dan Alhamdulillah pas. Dan hari itu juga Mbak Ayu aku facial. Aku memberi bonus facial NuSkin untuk pengantinku agar kulit wajahnya lebih kenyal, lebih glowing dan calin pengantin juga lebih rileks. Saat facial mbak Ayu bercerita, diet garam yang disarankan olehku di bulan Oktober lalu membuatnya jadi lebih langsingan. Selain itu juga mengurangi keluarnya keringat.
Malamnya aku mengambil pesanan bunga ronce melati untuk pengantin dan aku juga membeli bunga setaman dan daun sirih untuk upacara adat. Daun sirih kulipat bentuk kotak sebanyak tujuh buah untuk bagian acara lempar-lemparan. Pengantin pria pegang empat buah dan pengantin putri pegang tiga buah. Tak lupa juga aku mempersiapkan biji-bijian seperti kacang tanah, kacang kedele, kacang merah, kacang hijau dan beras kuning untuk bagian acara kacar kucur.
Hari H, Sabtu 24 Desember 2022
Jam 3 pagi Mbak Mila sudah datang ke rumahku. Kami bertiga bersama anakku segera memesan GoCar ke rumah pengantin di daerah Blimbing. Aku memakai kebaya dan jarit, karena ini kebiasaanku bila melakukan rias pengantin. Kami bertiga menggunakan busana motif batik.
Setibanya di rumah Mbak Ayu, kami melakukan make up di rumah sebelah yaitu rumah budenya yang lebih tenang tidak terlalu banyak orang. Memang pagi itu masih jam 3 lewat kondisi sangat tenang, maklum saja kalau rumah pengantin pasti ramai dengan sanak saudara bila sudah pada bangun.
Anakku yang hari itu bertugas sebagai asistenku mulai bekerja dengan memasang lampu ring light kemudian memberi foundation dan bedak di tangan dan kaki pengantin. Mbak Ayu yang sebelumnya sudah wudhu, saatnya azan Shubuh, kami perias dan pengantin segera melakukan shalat Shubuh terlebih dahulu.
Merias wajah Mbak Ayu memang istimewa, alisnya agak menyambung di tengah tetapi Mbak Ayu tidak mau terlalu banyak bulu alisnya dicukur. Aku melakukan mixing tiga buah foundation dan tanpa terasa make up selesai. Dilanjutkan dengan memakai kain panjang asli yang bukan jahitan dan dikencangkan dengan stagen dan bustier. Setelah memakai kebaya dilanjutkan dengan memakai hijab dan bunga ronce melati serta asesoris.
Mbak Mila masih sibuk merias keluarga dan saya tinggal dia untuk menuju ke tempat acara di RM Kaliurang. Saya menggunakan GoCar bersama anak saya membawa semua barang. Karena di lokasi saya harus mempersiapkan juga untuk alat upacara dan busana serta kalung ronce melati pengantin pria.
Upacara Adat Jawa Panggih
Pagi itu acara didahului dengan lamaran, akad nikah kemudian upacara adat Panggih Jawa. Aku mulai mengatur lokasi untuk tempat upacara karena meja dan kursi bekas akad harus disingkirkan. Aku juga mengatur barisan pengantin wanita dan pengantin pria. Riweh juga yak hehe.
Acara didahului dengan ibu pengantin putra membawa pisang sanggan yang diterima oleh ibu pengantin putri. Makna dari pisang raja di hantaran lamaran mau pun pernikahan pada pisang sanggan ini adalah pisang raja yang rasanya manis, juga makna kebesaran, kebahagian serta harapan yang baik.
Setelah itu acara temu manten dimana pengantin pria dan pengantin putri bertemu kemudian saling lempar sirih. Setelah itu dilanjutkan dengan pengantin pria injak telur dan pengantin putri mencuci kaki suaminya.
Setelah itu dengan menggunakan kain sindur yang menyelimuti punggung kedua pengantin yang di depannya wali pengantin putri menarik kain sindur dan pengantinnya menuju ke pelaminan dengan ibu pengantin putri menuntun di belakang kedua pengantin.
Setibanya di pelaminan, wali ayah duduk dan memangku kedua pengantin yang ditanya ibu, “abot sing endi pak/berat yang mana pak?” Kemudian dijawab wali ayah bahwa kedua pengantin adalah sama beratnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan dahar klimah yaitu suap-suapan pengantin pria dan wanita. Kemudian dilanjutkan dengan acara kacar kucur yaitu pengantin pria menuang biji-bijian yang simbolnya adalah penghasilannya yang diterima oleh pengantin putri kemudian pengantin putri menerima dan membungkus kemudian diserahkan ke ibu pengantin putri.
Kemudian acara berlanjut dengan ibu pengantin putri menjemput kedua orang tua pengantin pria ke pelaminan dan acara sungkem dimulai dari orang tua pengantin putri oleh pengantin pria ke bapak kemudian ke ibu. Setelah itu sungkem ke orang tua pengantin pria.
Acara upacara adat panggih selesai dan pengantin mulai berfoto dan menerima tamu. Saya menunggu hingga acara make up wedding Malang selesai jam 1 siang hingga pengantin copot busana dan kami berpisah di sana. Semoga SAMARA yah!