Saya hampir tertipu oknum dari perusahaan PT Jhonlin Baratama. Kemarin siang tepatnya hari Minggu tanggal 17 Maret 2024 sekitar jam 2 siang saya mendapat pesan di Whatsapp. Seseorang bernama Totok Antarestyanto memperkenalkan diri dari PT Jhonlin Baratama.
Tujuan kirim WA ke saya untuk mengajak kerjasama antara saya Make Up by DYAH untuk pelaksanaan inhouse training atau beauty class dalam program CSR perusahaan yang akan mengadakan pelatihan tata kecantikan wajah. Peserta sejumlah 40 orang diambil dari putri-putri yang berada di sekitar perusahaan. Budget yang dikeluarkan perusahaan senilai Rp 160 juta sudah termasuk transport.
Jadi si oknum ini kirim WA seperti menembak gak ada habisnya. Lanjut isi WA-nya yaitu pelaksanaan nanti diadakan di tempat perusahaan PT Jhonlin Baratama yaitu di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
Sambil membaca isi WA-nya saya mulai waspada dengan melakukan beberapa hal. Si pengirim pesan meminta acara diadakan tanggal 22-25 April 2024 kemudian saya tolak karena tanggal 26 April ada job make up pengantin di Malang.
Tak habis di situ, dia menawarkan untuk menggeser tanggal acara ke tanggal 20-23 April 2024 dan penandatanganan MoU dilaksanakan di site office tanggal 21 Maret 2024.
Dan hari ini Senin tanggal 18 Maret 2024 saya dikirim draft kontrak kerjasama tetapi saya abaikan karena mulai mencurigai beberapa hal di bawah ini.
Curiga Waspada Penipuan, Hampir Tertipu Oknum
Tadinya ada rasa bangga, wuih Make Up by DYAH terpilih oleh perusahaan besar. Eh tapi nih, trus hati dan pikiran saya mulai waspada karena ada beberapa kecurigaan saya.
- Segitu amat ya kirim WA di hari Minggu. Biasanya perusahaan atau institusi tuh kalau minta kerjasama dengan saya, biasanya tuh ya hari kerja kan
- Saya cek di Google untuk nama si Totok Antarestyanto ini. Memang ada data CV atas nama Totok Antarestyanto ini di suatu website, tapi saya juga gak yakin ya, ini penipu kayaknya pake data si Totok ini untuk kirim WA ke saya.
- Saya cek di aplikasi Get Contact, ouwh ternyata diprivacy untuk nomornya 0877-6796-4098. Mulai bertambah kecurigaan saya.
- Saya cek di LinkedIn, tidak ada nama oknum tersebut. Masak iya manager gak punya LinkedIn. Saya yang tukang rias aja punya. Kalau perusahaan Jhonlin Baratama itu sendiri pastinya sudah memiliki akun di LinkedIn dengan diikuti ribuan pengikut.
- Saya minta proposal penawaran melalu email atau sekalian zoom meeting, tetapi dikatakan semua sudah dibahas melalui WA. Waduh.. Anak SMA aja minta kerjasama dengan saya, bisa pada pintar kok pake surat resmi yang menunjukkan alamat dan logo institusi dll.
- Saya heran untuk tanda tangan MoU kenapa harus dilakukan tanggal 21 Maret 2024 di site office yang berarti saya harus ke Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Sedangkan saya kalau kerja sama dengan brand mau pun agency, surat MoU cukup online saja tanda tangannya. Kok ini aneh banget saya harus ke sana?
- Saya mulai kasak kusuk dengan teman yang eks HRD di PT Freeport Indonesia. Katanya kalau program CSR bukan dari managernya langsung yang menghubungi nara sumber. Biasanya officernya yang akan mengurus program CSR perusahaan. Si Totok ini mengaku manager di draft kontrak kerjasama yang dikirimkan ke saya.
- Di draft kontrak kerjasama yang dikirimkan hari Senin tanggal 18 Maret 2024 memang sangat meyakinkan dengan ditandatangani oleh si oknum PT Jhonlin Baratama. Tetapi ada satu yang menunjukkan kalau itu betul-betul penipuan. Ini hasil analisa teman saya yang eks HRD PT Freeport Indonesia. Di surat tersebut tertulis PT Jhonlin Groups. Pake huruf s setelah kata Group. Padahal yang benar saya lihat di Google adalah PT Jhonlin Group, tanpa huruf s. Nah lho, salah nyontek dia.
- Di draft kontrak kerjasama itu tertulis kalau oknum tersebut sebagai pihak pertama dengan jabatan Manager External Affair & Suitable Development. Agak janggal saya bacanya, kok suitable ya? Kan yang benar Sustainable. Nah lho, ngarang-ngarang dia dan lupa ejaannya.
- Dari kemarin saya sudah minta dikirim email resmi untuk penawaran atau pengajuan proposal kerjasama dengan saya dan oknum tersebut tidak menyanggupi. Pagi ini saya minta dikirim email hingga 3x tetapi dikatakan sudah dikirim beberapa kali, saya cek dan semua zonk. Kalau memang dari perusahaan besar, akan ada alamat email khusus yang menyertakan nama perusahaan dari pengirim. Bukan dari gmail, yahoo atau hotmail dan lain-lain. Iya apa iya? Dan hingga artikel ini terbit, tidak ada email masuk dari perusahaan PT Jhonlin Baratama atau PT Jhonlin Group.
- Whatsapp si oknum ini disetting dengan timer yang dapat menyebabkan chat akan hilang dalam waktu 7 hari. Menurut saya kalau memang perusahaan atau bisnis, tidak akan setting seperti itu. Karena chat di Whatsapp bisa menjadi rekam jejak digital yang bisa dicek lagi di kemudian hari bila ada kesalahpahaman antara pihak pertama dan pihak kedua di kemudian hari.
- Bahasa yang digunakan si oknum ini tidak mencerminkan sebagai pribadi yang memiliki pekerjaan manager.
Alhamdulillah Allah SWT masih melindungi dan menyayangi saya. Saya juga tidak mengabaikan instuisi atau feeling saya. Makanya kita harus selalu berpikir dan mengucapkan yang baik-baik supaya nanti yang datang kepada kita yang baik-baik. Kalau pun ada yang datang tetapi tidak baik, maka alam bawah sadar pasti auto kasi peringatan.
Artis Indonesia banyak kena tipu hingga milyaran rupiah. Apalagi saya yang make up artist, kan kitah sama-sama terkenal, jadi ada resiko kena beginian huahahah 🤣🤣🤣
Hampir tertipu oknum PT Jhonlin Baratama untuk mengadakan beauty class. Mungkin PT Jhonlin Baratama tidak satu kali ini saja nama perusahaannya dipakai oleh oknum penipu. Intinya kita harus tetap waspada karena di era digital ini apa saja mudah dilakukan termasuk penipuan.